Penampilan Mukti Band disalah satu event Nasional di Yogyakarta (Foto: Ist)
|HUMANITY| Bantul - Dengan 5 personil, Yasin - Tuna Netra (keyboard), Hendrik - Tuna Daksa (icrik-icrik), Ikhsan - Tuna Daksa (ketipung), Ifan - Tuna Mental (backing vokal) dan Musa - Tena Netra (vokal) grup musik anak anak penyandang disabilitas ini sangat piawai membawakan beberapa jenis lagu.
Musik pop, dangdut, campursari dan lagu lagu Religi mampu mereka mainkan dengan kompak dan rancak ditengah keterbatasan fisik yang mereka alami. Itulah anak anak asuh binaan Panti Asuhan Difabel Mukti Insani yang berlokasi di Dusun Tingas, Cepoko, Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yasin, walaupun mengalami masalah penglihatan (Tuna Netra) namun ia mampu mengurangi hampir semua jenis lagu, terutama yang pernah ia dengar. Hanya mengandalkan daya ingat dan insting ia mampu memainkan keyboard sesuai dengan lagu yang diminta.
Begitu juga dengan Musa, sang vokalis yang juga penyandang Tuna Netra ini juga mampu membawakan aneka lagu berbagai aliran dengan suara emasnya. Asal pernah mendengar, ia hapal dengan lirik lagu lagunya.
Berdiri sejak tahun 2024, grup musik ini sudah tampil di berbagai Event baik lokal, regional maupun nasional dan sering diundang mengisi dalam berbagai acara sosial, kemanusiaan, seni dan budaya.
Salah satu Pembina Mukti Band, R.Budi Ariyanto Surantono menyatakan siap membantu anak anak binaannya agar menjadi grup musik yang bisa diandalkan, ternama dan mendunia.
"Kami akan terus berusaha agar anak anak sering tampil di event bergengsi makin percaya diri dan semangat dalam menjalani kehidupan", ungkap pria yang akrab dipanggil Abah Ariyo ini.
Bersama pengurus yayasan dan pengurus panti, ia terus mengupayakan agar anak anak yang tergabung dalam Mukti Band terus terasah kemampuannya dan memiliki "jam terbang" yang tinggi.
"Mereka butuh pengakuan dan kesempatan untuk tampil di event event besar. Karena memang pengakuan eksistensi adalah hal yang sangat mereka butuhkan", pungkas Presiden Abah Kanjeng Humanity Care Indonesia ini.
Presiden Abah Kanjeng Humanity Care Indonesia bersama Personil Mukti Band (Foto: Ist)
Kepala Panti Difabel Mukti Insani Rini Windarti, S.Pd. mendukung penuh aktivitas dan kreativitas anak anak asuhnya ini. Baginya, anak anak mendapatkan kesempatan tampil dan pengakuan dari pihak lain sudah menjadi sesuatu yang luar biasa.
"Allah SWT memberikan takdir hidup dalam sebuah keterbatasan, namun sekaligus memberikan anugerah keistimewaan dan ketrampilan yang tidak dimiliki orang lain. Anugerah inilah yang akan terus kami asah dan kembangkan", ungkap Rini yang juga seorang guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) ini. (*)



Social Plugin